Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Bali Medika Jurnal

Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Merokok Konvensional dan Elektrik Pada Remaja Di Kota Denpasar Ni Luh Putu Devhy; A.A Istri Dalem Hana Yundari
Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 (2017): Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 Desember 2017
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v4i2.5

Abstract

Latar Belakang: Jumlah remaja yang merokok elektrik khususnya pada siswa SMA semakin meningkat. Berdasarkan penelitian rokok elektrik memiliki bahaya yang sama dengan rokok konvensional, seperti menimbulkan kecanduan, penyakit berbahaya dan mengganggu perkembangan otak. Penelitian ini bertujuan menilai proporsi siswa SMA swasta yang merokok elektrik dan faktor yang memengaruhinya.Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional study yang dilaksanakan di  suatu SMA swasta di Kota Denpasar  selama 3 bulan dari Januari  sampai Maret  2017. Sampel dipilih secara keseluruhan sebanyak 174 orang. Data dikumpulkan menggunakan angket. Analisis data untuk menilai faktor yang memengaruhi perilaku merokok elektrik menggunakan poisson regresi.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian rata-rata umur subyek adalah 16 tahun dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. Proporsi siswa yang pernah mencoba-coba menggunakan rokok elektrik sebesar 61,38 % (72 orang) dan yang tetap atau aktif merokok elektrik sebesar 25,29% (44 orang).  Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi merokok elektrik pada Siswa SMA swasta di Denpasar adalah siswa yang tidak percaya merokok berbahaya terhadap kesehatan berpeluang 2,8 kali untuk merokok elektrik secara aktif dibandingkan yang percaya (95%CI 1,6-4,8). Siswa yang mempunyai keluarga merokok berpeluang 2,5 kali untuk merokok elektrik dibandingkan yang tidak punya,  serta siswa yang mempunyai teman merokok berpeluang 2,6 kali untuk merokok elektrik dibandingkan yang tidak punya. Kesimpulan: Perilaku merokok elektrik secara aktif pada siswa SMA swasta di Denpasar tergolong tinggi. Ketidakpercayaan terhadap bahaya rokok terhadap kesehatan, adanya keluarga dan teman yang merokok terbukti sebagai faktor. Untuk itu penting edukasi yang dapat meyakinkankan mereka tentang bahaya rokok elektrik dan intervensi melalui pendekatan keluarga serta teman sebaya.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LALU LINTAS DI BANJAR BUAGAN, DESA PEMECUTAN KELOD: DESCRIPTION OF THE PUBLIC LEVEL OF KNOWLEDGE OF FIRST AID IN TRAFFIC ACCIDENTS IN BANJAR BUAGAN, PEMECUTAN KELOD I Nyoman Asdiwinata; A.A Istri Dalem Hana Yundari; I Putu Angga Widnyana
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.67

Abstract

Kecelakaan lalu lintas dapat mengakibatkan berbagai cedera sampai kematian. Selain faktor korban kecelakaan yang meninggal langsung di tempat kejadian, faktor pertolongan pertama pada korban kecelakaan sangat penting untuk korban kecelakaan untuk mencegah trauma yang lebih berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas di Banjar Buagan, Desa Pemecutan Kelod. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan model pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 198 responden dengan menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan lembar kuesioner tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas dengan hasil uji validitas r hitung>0,312 dan uji reliabilitas 0,931>0,750. Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar masyarakat berusia 36-45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SMA/SMK, berpekerjaan swasta. Pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas didapatkan sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 125 responden (63,1%). Disarankan bagi tenaga kesehatan memberikan informasi yang adekuat kepada masyarakat tentang cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas melalui kegiatan penyuluhan.
Motivasi Belajar Mahasiswa Keperawatan Kritis Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Square (TPS): Student Motivation to Learn Critical Nursing Using Think-Pair-Square (TPS) Type of Cooperative Learning I Nyoman Asdiwinata; AA Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Gede Intan Saraswati
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 (2021): Edisi Khusus Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i1.176

Abstract

Latar belakang: Aktivitas belajar yang dilakukan oleh mahasiswa selama ini hanya lebih mengandalkan mata kuliah yang sifatnya ceramah. Hal tersebut dirasakan kurang memberikan tantangan dan semangat dalam melakukan proses pembelajaran. Hal ini terbukti dari menurunnya minat mahasiswa untuk hadir dalam setiap perkulihaan yang dilaksanakan. Tentunya motivasi dalam belajar akan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, internal ataupun eksternal. Penerapan model pembelajaran tertentu diharapkan mampu membantu mahasiswa untuk mencapai target pembelajaran. Diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe thinik-pair-square mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-square (TPS) terhadap motivasi belajar keperawatan kritis. Metode: Penelitian ini menggunakan design penelitian dengan teknik one group pretest-posttest. pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Kuesioner telah diuji menggunakan Model Rasch untuk melihat reliabilitas dan validitas dan hasil logit adalah 0,89. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak 85%. Berdasarkan hasil uji beda menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test pada kelompok perlakukan didapatkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yang membuktikan terdapat perbedaan motivasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Kesimpulan: Perubahan nilai motivasi pada mahasiswa setelah diberikan tipe pembelajaran think-pair-square yang berbeda dari sebelumnya menunjukkan bahwa metode ini berhasil bagi mahasiswa dalam melakukan pembelajaran keperawatan kritis
Pengaruh Pelatihan Hand Only CPR pada Siswa SMK Kesehatan Dalam Penanganan Henti Jantung: The Effectivity of Hand Only CPR Training for Student of Health Vocational Schools in Handling Cardiac Arrest Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; I Nyoman Asdiwinata
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 (2021): Edisi Khusus Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i1.181

Abstract

Latar belakang: Out-of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) merupakan kondisi gangguan jantung yang sering mengancam nyawa seseorang. Penanganan pada kejadian tersebut sebanyak 40,1 % mendapatkan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) oleh orang – orang yang ada di sekitar korban dengan angka keberlangsungan hidup korban yang mendapatkan tindakan RJP dilokasi kejadian mencapai 9,5%. Hand only CPR merupakan fondasi dari pertolongan terhadap henti jantung dan merupakan aspek fundamental dari Basic Life Support (BLS) dengan mengenali Sudden Cardiac Arrest (SCA), mencari pertolongan emergency,dan  kompresi dada segera yang dapat dilakukan oleh orang awam. Siswa SMK Kesehatan merupakan bagian dari orang awam yang pada jenjang pendidikan tersebut belum memperoleh kompetensi penanganan henti jantung melalui RJP. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan pengaruh pelatihan hand only cpr pada siswa smk kesehatan dalam penanganan henti jantung. Metode: Kuantitatif korelasi dengan uji bivariat pre-post design tanpa control melalui metode ceramah dan simulasi menggunakan manikin Resusitasi Jantung Paru (RJP). Hasil: Uji analisis Mac Nemar: p=0,000 (p<0,05) dengan kategori sebagian besar (24 orang) memiliki keterampilan baik setelah memperoleh pelatihan Hand Only CPR. Kesimpulan: Terjadi hubungan bermakna sebelum dan sesudah diberikan pelatihan hand only CPR
Hubungan pengetahuan perawat dengan penerapan triase sesuai protokol kesehatan covid-19 di instalasi gawat darurat di brsud kabupaten tabanan: Relationship between nurse knowledge and implementation of triage according to covid-19 health protocol in emergency installation at brsud, tabanan Ni Putu Intan Puspa Sari; AA Istri Dalem Hana Yundari; Abdul Azis
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 (2021): Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 Desember 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i4.255

Abstract

Pendahuluan: Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam ketepatan pelaksanaan triase sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 pada masa pandemi ini, jika pengetahuan perawat yang dimiliki sangat baik maka penanganan triase di Rumah Sakit khususnya di IGD akan maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahan perawat terkait triase dengan penerapan triase sesuai protokol kesehatan COVID-19 di IGD. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dengan sampel sebanyak 37 responden, sampel diambil menggunakan teknik sampling non-probality sampling dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian yaitu lembar kuesioner untuk variabel pengetahuan dan lembar observasi untuk variabel penerapan, untuk kuesioner pengetahuan sudah dilakukan uji validitas di RSUD Wangaya Denpasar pada tanggal 29 April- 7 Mei 2021, dengan hasil uji validitas sebesar 0,366-0,705 dan hasil uji reabilitas dengan menggunakan alpha cronbach sebesar 0,921. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 25 orang (67,6%) responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan penerapan triase baik, dan sebanyak 12 orang (32,4%) responden dengan tingkat pengetahuan cukup dan penerapan triase cukup. Berdasarkan uji rank spearman diperoleh dengan nilai korelasi sebesar 0,605 dan menyatakan bahwa bahwa nilai p value sebesar 0,000 dengan nilai α sebesar 0,05 yang artinya ada hubungan tingkat pengetahuan dengan penerapan triase sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 dengan arah hubungan korelasi positif yang artinya semakin baik tingkat pengetahuan perawat terkait triase maka semakin baik pula tingkat penerapatan triase sesuai dengan protokol COVID-19. Diskusi: Penerapan triase sangat penting dalam proses penentuan dalam tingkat kegawat daruratan pasien, dalam hal ini tingkat pengetahuan perawat sangat mempengaruhi proses penerapan triase sehingga meningkatkan pengetahuan perawat dalam melakukan tindakan triase secara tepat sehingga bisa diterapkan dengan baik.